Lima Siswa Ukir Prestasi Dunia
Dalam Olimpiade Matematika Internasional WMI di Seoul
PAMEKASAN-Siswa-siswi terbaik kembali mengukir prestasi dan mengharumkan nama Pamekasan di ajang internasional. Sebanyak 5 siswa berhasil menunjukkan kemampuannya di ajang olimpiade matematika internasional World Mathematics Invitational (WMI) yang berlangsung di Seoul, Korea Selatan, pada 14-18 Agustus 2013 lalu. Kelima siswa tersebut berhasil membawa pulang medali perunggu dari 10 medali perunggu yang dibawa pulang kontingen Indonesia.Kelimanya adalah Beauty Valen Fajri, Bintang Alethea Nagara dari SDN Lawangan Daya 2 Pamekasan, Prima Sultan Hudiyanto dan Muhammad Salman Al Farisi siswa SMPN 2 Pamekasan dan Moh. Amiril Haq dari MTs Unggulan Bustanul Ulum Waru Pamekasan.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, hadir langsung menyambut kedatangan pahlawan Indonesia tersebut di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Selasa (20/8). Dalam sambutannya, Harun, menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas perjuangan siswa yang membawa harum nama Indonesia, khususnya Jawa Timur di mata internasional.
”Ini prestasi luar biasa,” tuturnya.
Pihaknya meminta, Pemkab Pamekasan memperhatikan prestasi siswa dengan memberi kebebasan kepada mereka dalam memilih sekolah lanjutan. Salah seorang siswa berprestasi, Prima Sultan Hudiyanto mengatakan, pesaing pada olimpiade ini cukup berat. Dirinya bersyukur meski hanya bisa membawa pulang medali perunggu. ”Lawan-lawannya sangat berat. Apalagi, bahasa yang digunakan memakai Bahasa Inggris, berbeda dengan tuan rumah dan tim Cina yang mengerjakan soal dalam bahasanya sendiri sesuai aturan yang telah ditetapkan tuan rumah penyelenggara pada even ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Ahmad Faizal-Erick- sapaan akrabnya, selaku Team Leader pada olimpiade itu sekaligus Pimpinan Klinik Pendidikan Gerbang Salam Erick Institute (EI) Indonesia, tempat mereka dibimbing, membenarkan jika pada kompetisi tersebut lawan yang dihadapi cukup berat. Dijelaskan, tim dari USA saja hanya membawa pulang 2 medali perunggu, sementara medali emas dan perak berhasil diborong tuan rumah Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong.
Menurutnya, dalam kompetisi itu diikuti sekitar 700 peserta dari 12 negara. Di antaranya, USA, Cina, Hongkong, Taiwan, Malaysia, Nigeria, Indonesia, Korea Selatan dan beberapa negara bagian.
Sementara untuk menjadi peserta, harus melalui seleksi tahapan yang cukup ketat. Seleksi dilaksanakan secara nasional. Dalam seleksi tahap 1, calon peserta harus memenuhi beberapa kriteria. Di antaranya, harus pernah juara 1-5 olimpiade matematika level kabupaten atau juara OSN/KSM tingkat kabupaten.
Berikutnya, seleksi tahap 2 hanya bisa diikuti oleh siswa juara 1-5 olimpiade matematika di level provinsi atau juara OSN/KSM tingkat provinsi. Sedangkan seleksi tahap 3 hanya bisa diikuti oleh siswa juara 1-5 olimpiade matematika level nasional atau peserta dan juara OSN/KSM tingkat nasional.
Dari prestasi ini, Harun, kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, memberi kepercayaan kepada Faizal dan Tim Erick Institute untuk melatih dan membina anak-anak peserta OSN nasional bidang matematika tahun 2014 mendatang dari level SD, SMP dan SMA.
Selaku pimpinan lembaga, Erick menyambut baik dan siap melaksanakan amanah ini sebagai wujud kepedulian terhadap dunia pendidikan Jawa Timur khususnya Pamekasan. ”Semoga di olimpiade matematika internasional 2014 di Taiwan, bisa membawa pulang medali emas sesuai harapan kita semua,” ungkap Erick penuh harap. (man/amr)
0 komentar:
Posting Komentar